ANEKA TINGKATAN DSLR - Membedakan Kamera Low End Middle End dan High End
Untuk memudahkan Anda mengetahui spesifikasi dan kemampuan kamera DSLR, maka Anda dapat melihat dari kategori kameranya. Kamera DSLR secara umum dapat digolongkan menjadi tiga tingkatan umum untuk para penggunanya. Ini seperti pada gadget yang pada umumnya juga terdiri dari berbagai tingkatan.
Kategori ini umumnya dirancang untuk segmentasi pasar atau tingkat profesionalitas penggunanya. Dimulai dari rancangan untuk para pemula atau newcomers, penghobi atau advanced, serta untuk para professional.
Tingkatan peralatan fotografi paling tampak perbedaannya pada body kamera dan perangkat lensanya. Kamera untuk para pemula biasanya identik dengan kamera berstandar lebih rendah atau low end dengan minim fitur.
Sedangkan kamera untuk para penghobi secara umum berada pada tingkatan middle end. Dan kamera para professional berada pada tingkatan high end yang cukup kaya dengan fitur.
Penggolongan ini hanya sebagai patokan bagi Anda untuk mengetahui harga dan kualitas dari kamera. Tentu harga berbanding lurus dengan kualitas dan kemampuan dari kamera DSLR.
Body kamera DSLR dibuat untuk masing-masing segmen pasar tertentu. Pada tiap segmennya, dibedakan berdasarkan teknologi yang diadopsi, serta kekuatan body kamera. Teknologi umumnya menentukan berbagai kemampuan kamera mulai dari besaran sensor kamera, kecepatan mode burst foto, hingga kerumitan penggunaannya.
Lantas, seperti apa ciri – ciri dari masing – masing kelas atau segmentasi kamera di masing – masing tingkatan? Berikut adalah ciri-ciri umum dari segmen pasar kamera DSLR:
Kamera low end
Kamera low end merupakan golongan kamera DSLR pada tingkatan terendah. Artinya, kamera dalam golongan ini memiliki harga yang paling murah dan ditujukan untuk para pemula. Kamera low end umumnya tersedia dalam bentuk kit standar yang berisi body plus lensa 18 - 55 mm.
Kisaran harga kamera golongan ini berada pada angka 4 juta hingga 16 jutaan rupiah. Murah bukan? Hanya dengan harga sekitar 4 jutaan, Anda sudah bisa mendapatkan kamera DSLR lengkap dengan lensa standarnya dalam kondisi baru. Seperti kamera DSLR Canon EOS 1100 D, yang hanya berharga sekitar 4,5 jutaan.
Kamera ini sering disebut sebagai kameranya para pemula untuk belajar fotografi. Belajar fotografi dengan kamera DSLR memang lebih mudah jika menggunakan kamera low end. Kamera ini memiliki tombol yang sedikit.
Teknologi yang masih ringan membuat tampilan body kamera ini menjadi lebih sederhana. Sehingga lebih mudah pula untuk mempelajarinya. Keutamaan dari kelas ini memang terletak pada tampilannya yang user interface, sehingga mudah bagi para pemula untuk mengoperasikannya.
Meski segmen pasarnya untuk para pemula, kamera low end nampaknya sudah cukup mumpuni untuk menghasilkan jepretan yang menarik. Bahkan sebagian orang menilai kamera dalam golongan ini sudah layak digunakan untuk sekedar hobi ataupun foto pre wedding.
Kamera middle end
Kamera middle end adalah kamera kelas menengah. Ada juga yang menyebutnya kamera semi professional. Semi professional karena dilihat dari segi harga dan kualitasnya yang lebih tinggi ketimbang kamera low end.
Kamera golongan ini biasanya dibanderol dengan harga mulai dari 17 juta hingga 50an juta. Kualitasnya tentu lebih baik dibanding kamera low end. Segi resolusi, kejernihan, kecepatan, fokus dan sebagainya telah mengadopsi teknologi yang tinggi.
Karena berteknologi tinggi, artinya tombol yang tersedia pada kamera ini juga lebih banyak, sehingga menjadi sedikit lebih rumit dioperasikan bagi pemula. Karena itulah para pengguna kamera ini umumnya adalah para penghobi atau mereka yang telah serius menekuni dunia fotografi. Performa dari kamera ini pun juga terjamin. Kokoh dan lebih kuat.
Kamera high end
Kamera high end sudah dibanderol dengan harga hingga lebih dari 50 jutaan untuk body kameranya saja. Kamera ini biasa disebut sebagai kamera professional karena sering digunakan oleh para fotografer professional untuk menunjang pekerjaannya.
Tentu saja. Kamera ini mampu memberikan hasil yang luar biasa menarik. Ditambah kemampuan sang fotografer, objek yang sederhana pun bisa tampak memukau. Kamera ini mampu menjawab keperluan dunia enternaiment dan periklanan untuk menyediakan gambar-gambar berkualitas tinggi.
Teknologi yang dipasang dalam kamera kelas professional adalah yang tercanggih dibanding pada kelas lain. Kamera professional sudah tampak hanya dengan melihat luarannya saja. Body kameranya umumnya penuh dengan berbagai macam tombol yang tampak rumit.
Kualitas bahan yang digunakan pun lebih unggul sehingga kokoh digunakan dalam kondisi ekstrem dan dalam waktu yang lama. Tentu saja hal ini sebanding dengan harga body kamera yang terhitung tinggi.