Tahapan dalam Belajar Fotografi
Menjadi seorang fotografer menjadi impian tersendiri bagi sebagian orang. Sebagai profesi maupun hobi, menjadi fotografer bisa saja tampak bergengsi. Selain bergengsi, bergelut dengan dunia fotografi dapat memberikan kesenangan yang luar biasa.
Terlebih bila telah mendapat nama besar sebagai fotografer professional, profesi ini bisa menarik rupiah dalam nilai besar dan dengan cara yang mudah. Dan yang terpenting, tetap menyenangkan karena Anda dapat menikmati pekerjaan Anda dengan berbagai cara.
Menghabiskan uang untuk membeli lensa baru, kamera baru dan berbagai perlengkapan fotografi yang bernilai mahal pun rasanya tidak rugi.
Namun untuk sampai ke tahap professional tentu tidaklah mudah. Diperlukan usaha keras dan waktu yang cukup panjang. Anda perlu membuktikan bahwa hasil karya Anda memang layak untuk dibayar dengan nilai tinggi.
Hal pertama yang harus Anda lakukan ketika mulai belajar fotografi adalah bersiap. Mulai dari mempersiapkan peralatan hingga aksesorisnya. Anda pun harus memahami kegunaan dari masing-masing tombol dan aksesoris apa yang Anda perlukan.
Persiapan selanjutnya, Anda harus mengenali keunggulan dan kelemahan dari kamera DSLR (Digital Single lens reflex) yang Anda gunakan lengkap dengan lensa serta aksesorisnya. Dengan demikian, Anda bisa tahu jepretan seperti apa yang bisa Anda hasilkan secara maksimal.
Anda mungkin sudah memahami teknik dasar penggunaan kamera DSLR. Karenanya, berikut hanya akan dijelaskan sekilas tentang hal-hal dasar. Secara umum, terdapat 3 tahapan utama hingga Anda dapat memperoleh cetakan gambar terbaik. Masing-masing tahapan akan sangat menentukan hasil jepretan Anda.
Tahapan dalam fotografi, meliputi:
1. Sebelum pemotretan (Pre-shoot)
Hasil terbaik ditentukan dari persiapan yang baik pula. Ya, hal utama sebelum pemotretan adalah menyiapkan konsep. Anda harus sudah tahu gambaran jepretan seperti apa yang ingin Anda hasilkan.
Selanjutnya Anda pun bisa mulai membuat konsep dan menyiapkan perlengkapan yang diperlukan. Sesuaikan kamera, lensa dan aksesoris lain. Hal ini menjadi penting, karena bila Anda masih bingung, maka proses pemotretan akan memakan waktu yang terlalu lama, dan mungkin tidak bisa menghasilkan jepretan terbaik.
Setiap gambar memerlukan teknik yang berbeda. Dan setiap teknik juga memerlukan perlengkapan yang berbeda pula. Ingat bahwa ada berbagai jenis lensa maupun filter yang dapat membantu Anda untuk menghasilkan efek tertentu.
Jika Anda menggunakan model dan memotret dengan tim. Anda perlu menjelaskan konsep Anda terlebih dahulu pada tim Anda. Dengan demikian, setiap orang yang terlibat dalam proses pengambilan gambar dapat mengeri konsep apa yang Anda ingin sajikan. Dan yang terutama, mereka bisa lebih menempatkan diri.
Simak juga: Tips Mengasah Bakat Fotografi2. Pemotretan (Shoot)
Tahapan pemotretan akan berjalan lebih mudah ketika konsep dengan segala perlengkapannya telah siap. Anda hanya perlu memahami teknik dan menjepret sesuai trik yang ada.
Pastikan semua alat, objek dan elemen pendukung lain telah siap. Mulai dari pengaturan jarak, pencahayaan, juga kesiapan model, kamera juga lensa.
3. Pasca pemotretan (Post-shoot)
Setelah pemotretan, masih ada hal yang mesti Anda lakukan sebelum jepretan Anda dapat dinikmati. Yakni pemindahan gambar serta pengembangan film. Film atau gambar yang telah Anda ambil dapat langsung ditransfer dan dicetak, dan bisa juga diperbaiki / diedit lebih dulu dengan program komputer.
Proses pengeditan bisa sederhana dan bisa juga kompleks. Namun ada juga yang beranggapan bawah hasil jepretan yang terbaik adalah tanpa pengeditan tingkat lanjut. Mengedit hasil jepretan untuk memberikan kesan lebih indah dan sebagainya dinilai bukan bagian dari seni fotografi.
Fotografi diakui sebagai teknik mengambil gambar dan menghasilkan jepretan yang menakjubkan hanya menggunakan kamera dan perlengkapannya. Jika mampu menghasilkan jepretan yang menakjubkan tanpa pengeditan, barulah hasil karya fotografi diakui kehebatannya.
Namun hal itu tidak berlaku pula bagi sebagian yang lain. Anggapannya, bahwa proses editing menggunakan komputer adalah sah-sah saja.
Lagipula, meski diedit, gambar dasarnya berasal dari hasil jepretan menggunakan kamera juga. Bahkan ada yang memang menganggap bahwa editing gambar pasca pemotretan dalah hal yang paling penting.
Namun hal seperti itu tidak begitu penting untuk dipusingkan dalam pembelajaran. Yang terpenting, Anda dapat mengasah dan mengembangkan kemampuan fotografi Anda.