Tips Fotografi Outdoor

Pada umumya, menjepret di luar ruangan terasa lebih mudah. Terutama menjepret di luar ruangan pada siang hari. Cahaya yang tersedia amat berlimpah sehingga tidak perlu mencari sumber cahaya dan lighting tambahan. 

Fotografi outdoor juga sering menjadi pilihan karena dapat menghasilkan konsep yang lebih kreatif. Namun, meski cahaya berlimpah, bukan berarti Anda bisa secara bebas menempatkan objek dan berharap hasilnya selalu memuaskan. Tetap ada hal-hal yang harus Anda perhatikan untuk menghasilkan jepretan terbaik.

Lantas, apa saja hal yang harus diperhatikan ketika memotret di luar ruangan? Ini dia tips fotografi outdoor untuk Anda.

Hindari cahaya yang terlalu terang

Tips fotografi outdoor yang penting untuk diperhatikan adalah tentang menghindari cahaya terang. Cahaya yang terlalu terang akan memberikan efek silau dan justru memudarkan objek. Terutama, Anda juga harus menghindari sorotan cahaya utama ke arah wajah seseorang. Sorotan cahaya dapat memberikan efek yang lebih menonjol pada tekstur.

Artinya, jika sorotan cahaya tajam diarahkan pada wajah, tekstur kulit seperti kerutan akan lebih tampak. Jika Anda menggunakan model, model Anda tentu tidak ingin itu terjadi. Selain itu, mengarahkan model untuk melihat cahaya yang terlalu terang juga berarti menyiksa model.

Anda dapat memilih tempat teduh untuk menghindari bayangan yang terlalu kuat. Pastikan pula cahaya cukup rata agar tidak memberikan kesan bayangan gelap terang yang tidak natural. Jika cahaya terlalu redup, Anda bisa pula memanfaatkan reflector untuk mengisi cahaya pada ruang-ruang kosong.

Gunakan flash

Terkadang orang berfikir bahwa memotret outdoor tidak memerlukan flash. Padahal, Anda dapat memanfaatkan flash sebagai fill in. Terutama jika objek membelakangi cahaya. Penggunaan flash dapat membantu untuk menghindari back light. Aktifkan mode kamera pada flash compensation yang berfungsi mengontrol intensitas cahaya yang berasal dari flash built in.

Simak juga: Mengenal Foto Makro dan Lensa Makro

Gunakan tripod

Tripod akan sangat membantu pada saat-saat tertentu. Tripod memastikan gambar yang Anda ambil berada pada posisi yang tepat dan tidak goyang. Berbagai getaran yang tidak perlu pun juga dapat dihindari. Terutama, pada spot dengan kondisi cahaya rendah, tripod menjadi sangat penting. 

Cahaya rendah berarti lensa kamera memerlukan waktu lebih lama untuk mengumpulkan cahaya ketika mengambil gambar. Artinya, Anda tidak diperkenankan bergerak selama itu. Untuk menghindari gerakan tersebutlah tripod berperan untuk menjaga posisi kamera tetap stabil. 

Foto yang dihasilkan pun terhindar dari efek kabur dan menjadi lebih jernih. Tripod juga sangat bermanfaat ketika Anda ingin mengambil gambar objek yang bergerak di alam. Seperti hewan-hewan yang berlarian, burung-burung yang melayang atau pun suasana olahraga voli pantai.

Selalu bawa lens hood

Lens hood adalah salah satu property yang bisa dibilang wajib untuk fotografi outdoor. Terutama pada siang hari atau ketika matahari memancar begitu terang. Pada saat itu Anda akan lebih mudah mendapatkan garis cahaya atau flare yang mungkin mengganggu hasil jepretan Anda. 

Pada saat seperti inilah, lens hood akan sangat berarti. Lens hood pada dasarnya berfungsi untuk menghindarkan gambar Anda dari kemunculan flare yang mengganggu.

Selain lens hood, Anda mungkin juga memerlukan ND atau Neutral Density. ND merupakan sebuah filter pada lensa yang mampu mengurangi pantulan cahaya yang berlebihan. ND dan lens hood dapat saling melengkapi terutama pada kondisi cahaya berlimpah. 

Jika Anda tidak membawa lens hood atau kesulitan menemukan lens hood, Anda bisa mengakalinya dengan kertas. Letakkan kertas putih polos di atas lensa kamera Anda. Kertas ini cukup mampu menghalangi cahaya yang masuk ke dalam lensa sehingga tidak berlebihan. 

Simak juga: Golden Moment dalam Seni Fotografi

Atur ulang white balance

Sama seperti teknik pada fotografi indoor, mengatur ulang white balance dengan setting manual menjadi pilihan yang lebih baik. Ini dapat menciptakan keseimbangan warna yang lebih indah dan alami, dibanding hanya menggunakan auto white balance. Sebagai perbandingan, dapat dilihat pada gambar berikut :

Sumber : chocolatemoosey.com 

Sumber : chocolatemoosey.com 

Sumber : mommyscamera.com 

Perhatikan gambar sebelah kiri dan sebelah kanan. Kedua gambar tampak memiliki perbedaan yang cukup kentara. Gambar sebelah kiri diambil menggunakan auto white balance, sedangkan sebelah kanan diambil menggunakan manual white balance.

Gambar dengan auto white balance bahkan dapat menimbulkan kesan yang terlalu kuning seperti pada gambar paling atas. Tentu hal itu dapat cukup mengurangi kecantikan hasil jepretan Anda. Terlebih jika momen yang Anda ambil adalah momen yang tidak dapat diulangi.

Coba lensa wide angel

Lensa wide angel seringkali jadi favorit bagi pemotret gambar alam. Fotografi outdoor berarti Anda memiliki alam yang luas untuk dieksplorasi ke dalam gambar. Jadi,Anda pun akan membutuhkan lensa dengan jangkauan yang luas pula. 

Lensa wide angel menawarkan pengalaman untuk menempatkan komposisi alam dengan lebih leluasa pada satu bidang datar. Lensa wide angel direkomendasikan jika Anda ingin menangkap panorama secara luas serta ingin memunculkan area yang lebih spesifik. 

Lensa standar sebaliknya akan lebih pas jika digunakan untuk memotret gambar portrait. Sedangkan untuk mengambil gambar hewan dari kejauhan, Anda lebih direkomendasikan menggunakan lensa telephoto. Lensa ini menawarkan Anda mendapatkan gambar objek hewan Anda dengan lebih dekat dan terfokus.

Bagaimana dengan tips-tips di atas? Anda sudah bisa menerapkannya? Yang terpenting dari belajar fotografi adalah praktek dan mengasah feeling Anda. Ingat pepatah yang menyebutkan “practice make perfect”. 

Hanya dengan berlatih, kesempurnaan pun semakin dekat dengan Anda. Bahkan seorang fotografer professional pun mengawali karirnya dari seorang pemula.