Mengenal Kecepatan Rana dan Faktor yang Mempengaruhi Kecepatan Rana
Dalam dunia fotografi, kecepatan rana adalah hal yang sangat penting. Bagaimana tidak, kecepatan rana terkait erat dengan cahaya, dan cahaya seolah menjadi roh dalam menghasilkan foto. Fotografi seolah ilmu untuk melukis cahaya. Karenanya, untuk bisa menghasilkan karya foto, kehadiran cahaya adalah hal wajib. Entah cahaya tersebut berasal dari sinar matahari maupun dari cahaya lampu.
Namun, cahaya
matahari yang masuk ke dalam kamera harus dibatasi dengan parameter tersebut.
Pembatasan cahaya matahari yang masuk ke dalam kamera inilah yang disebut
sebagai kecepatan rana. Kenapa cahaya matahari ini harus dibatasi? Alasannya
adalah karena sensor cahaya sangat sensitif terhadap cahaya.
Apabila cahaya
terlalu banyak masuk ke dalam kamera, maka justru tidak akan ada objek yang
terlihat karena warna putih cemerlang akan menyapu bersih semua objek yang ada
di depan lensa. Kondisi cahaya yang terlalu banyak masuk dalam lensa ini
disebut sebagai over exposure.
Sebaliknya, apabila
cahaya yang masuk terlalu sedikit, maka gambar juga tidak akan terlihat sama
sekali karena kita seolah melihat sesuatu di ruang bawah tanah yang tidak ada
cahaya atau terlalu minim cahaya. Kondisi ini, disebut sebagai under exposure.
Dengan begitu, kita
harus paham bahwa dalam proses pengambilan gambar, cahaya yang masuk harus pas.
Artinya, cahaya tidak boleh terlalu banyak, juga tidak boleh terlalu sedikit.
Lalu, bagaimana agar
kita bisa mengatur cahaya sehingga yang masuk dalam kamera bisa pas, tidak
masuk menerobos dalam jumlah besar atau terlalu sedikit? Para pembuat kamera
telah mengantisipasi hal ini dengan menggunakan semacam pintu tipis yang biasa
dikenal dengan istilah rana.
Kecepatan pintu ini,
dalam membuka dan menutup, disebut sebagai kecepatan ranah. Dalam bahasa
Inggris, istilah ini lebih dikenal sebagai shutter
speed. Daripada istilah kecepatan rana, banyak pula orang Indonesia yang
lebih sering menggunakan istilah shutter
speed.
Faktor yang
mempengaruhi shutter speed
Untuk bisa
menghasilkan gambar yang pas dan menarik, maka kita harus mengetahui apa saja
faktor yang mempengaruhi kecepatan rana atau shutter speed ini. Sebab, kecepatan rana pada dasarnya tidak
bekerja sendiri.
Semisal anda memasang
kecepatan rana pada level paling cepat, risikonya foto akan tampak terlalu
gelap atau kekurangan cahaya. Begitu pula sebaliknya jika anda memasang
kecepatan rana paling rendah, foto akan terlalu terang.
Ada faktor faktor
yang mempengaruhi kecepatan rana yang perlu dipahami. Faktor tersebut meliputi
: aperture, iso dan cahaya sekitar.
1# Aperture
Dengan kecepatan
cahaya yang tinggi, akan dibutuhkan aperture yang besr pula. Dengan begitu,
cahaya yang dapat ditangkap sensor bisa lebih banyak. Kecepatan rana yang
rendah dapat dikomensasi dengan menggunakan aperture yang sempit.
2# ISO
Kecepatan rana yang
tinggi akan memerlukan ISO yang juga tinggi. Begitu pula sebaliknya, kecepatan
rendah harus diimbangi dengan ISO rendah. Hal ini akan membuat gambar yang
dihasilkan bisa tetap jernih.
3# Cahaya sekitar
Sekali lagi, cahaya
adalah hal penting dalam fotografi. Karena tujuannya adalah untuk bisa mendapat
cahaya yang cukup, maka cahaya yang ada di sekitar anda berdiri sangat
berpengaruh terhadap kecepatan rana.
Apakah itu cahaya
matahari, cahaya buatan dan lampu, lilin maupun lainnya semua harus
diperhatikan. Sinar matahari yang terang, seperti sinar pada jam 12 siang,
dapat membebaskan anda untuk menggunakan keecpatan rana tinggi dengan aperture
sempit. Dengan cara ini, seluruh objek akan tampak tajam.