Widget HTML #1

Bagaimana Cara Mengatur ISO pada Kamera?

Setiap kamera digital tentu mempunyai ISO yang digunakan sebagai sensitivitas sensor. Kalau jaman dulu ketika fotografi film kita masih perlu memilih film dengan ASA tertentu, maka kini di era digital kita bisa menggunakan ISO yang dapat diubah sesuai kebutuhan.

Tiap kamera digital memiliki sensor yang ISO- nya dapat diubah dari paling rendah (ISO dasar) sampai paling tinggi. Pada intinya, ISO digunakan untuk mengatur sensitivitas kamera terhadap cahaya. Jadi, semakin tinggi ISO maka sensor semakin sensitif atau semakin peka dalam menangkap cahaya.

ISO digunakan untuk mengukur sensitifitas sensor kamera

Dengan memanfaatkan ISO, maka kita bisa mengatur sensitivitas kamera terhadap cahaya, sehingga gambar yang diambil bisa lebih terang atau lebih redup. Pengaturan ISO yang tepat bisa membuat gambar memiliki tampilan cahaya yang lebih pas. Meski cahaya sedang redup, tapi dengan pengaturan ISO yang tepat maka gambar yang dihasilkan tetap bisa menarik dan jelas.

Rentang ISO pada kamera umumnya berkisar pada ISO terendah yakni ISO 100 atau ISO 200 sampai ISO yang sangat tinggi yang bisa mencapai ISO 3200 atau ISO 6400. Agar lebih jelas, berikut ini terdapat hal – hal yang perlu diingat berkaitan dengan ISO.
  1. Semakin tinggi ISO, maka sensor semakin peka terhadap cahaya, sehingga foto akan semakin terang.
  2. Semakin rendah ISO, maka sensor akan semakin tidak peka terhadap cahaya, karenanya goto akan semakin gelap.
  3. ISO yang tinggi akan berdampak pada adanya noise berupa bintik – bintik pada foto. Hal ini dikarenakan sensor yang dipaksa untuk lebih sensitif.
  4. Semakin rendah ISO, maka semakin sedikit grain atau noise yang dihasilkan.
  5. Semakin tinggi ISO maka noise akan semakin banyak. Batasan yang masih bisa diterima antara kualitas dan noise untuk kamera DSLR adalah ISO 1600.
  6. ISO bisa dinaikkan bila kondisi saat pemotretan cenderung kurang cahaya.
  7. ISO bisa direndahkan ketika kondisi pemotretan cenderung banyak cahaya.


ISO yang tinggi berefek pada noise yang tinggi

Pengaturan ISO tinggi biasanya digunakan untuk mendapatkan kecepatan rana yang cepat pada kondisi ruangan yang kekurangan cahaya atau gelap. Pengaturan ISO yang tinggi ini contohnya digunakan untuk event konser di malam hari, dan kia ingin mengambil gambar seorang drummer. 

Dengan ISO tinggi, drummer akan terlihat lebih jelas, akan tetapi sebagai konsekuennsi hasil jepretan akan memiliki cukup banyak noise. Pada ISO 100, pada umumnya diterima sebagai ukuran ISO yang normal. Dengan ukuran ISO ini, maka hasil jepretan akan lebih memuaskan dengan sedikit noise atau grain. 

Mengatur kamera pada Auto Mode

Banyak orang yang lebih suka kepraktisan akan mengatur ISO kamera dengan ‘Auto Mode’. Dengan auto mode, maka kamera akan menentukan pengaturan ISO yang tepat berdasarkan pada kondisi pada saat pemotretan. Pada mode ini, kamera umumnya akan menyetting ISO paa ukuran terendah yang dapat dilakukan kamera.

Tapi bagi fotografer yang lebih professional dan gemar bereksperimen, banyak juga yang lebih memilih menentukan pengaturan ISO sendiri secara manual. Dengan memahami keterkaitan antara ISO, shutter dan diagfragma, maka mode manual akan bisa menghasilkan jepertan dengan eksposure yang indah.